Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

5 Pertanyaan Investor Saham GOTO, Cek Jawaban JPMorgan!

Terkini.co.id - Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami volatilitas dan mencapai titik terendahnya sejak mencatatkan saha...


Terkini.co.id
- Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami volatilitas dan mencapai titik terendahnya sejak mencatatkan saham perdana (IPO) pada 11 April tahun lalu. Saham GOTO saat ini bergerak antara Rp 54-66 per saham. Meski begitu, dalam 6 bulan terakhir, saham GOTO masih dibeli asing sebesar Rp 1,54 triliun di pasar reguler. Volatilitas ini memunculkan lima pertanyaan penting yang sering diajukan oleh investor.

Pertanyaan Pertama: Mengapa GOTO perlu mencari dana baru melalui penerbitan Obligasi Konversi senilai US$ 150 juta atau setara dengan Rp 3,2 triliun dari International Finance Corporation (IFC) dan melakukan Penawaran Umum Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Non Pre-emptive Rights Issue)?

Pertanyaan Kedua: Bagaimana dampak peraturan E-Commerce baru yang dikeluarkan pemerintah melalui Permendag 31 tahun 2023 terhadap GOTO? Apakah bisnis Tokopedia, salah satu Unit Bisnis GOTO, akan diuntungkan atau dirugikan?

Pertanyaan Ketiga: Bagaimana lanskap persaingan bisnis E-Commerce setelah penghapusan Tiktok Shop dari aplikasi Tiktok? Akankah Tiktok Shop kembali atau membuat aplikasi baru?

Pertanyaan Keempat: Bagaimana prospek pendapatan GOTO pada kuartal III-2023? Apakah target EBITDA yang disesuaikan (Adjusted EBITDA) akan tercapai sesuai rencana?

Pertanyaan Kelima: Bagaimana lanskap persaingan di segmen layanan on-demand services (ODS) antara Gojek vs. Grab? Apakah penurunan harga saham GOTO yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir akan berdampak pada persaingan ini?

JPMorgan memberikan rekomendasi Overweight untuk saham GOTO dengan prediksi harga saham bisa mencapai Rp 135/saham dalam 12 bulan ke depan. Mereka juga memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam riset mereka. Salah satunya, mereka menjelaskan bahwa penerbitan obligasi konversi oleh IFC adalah bentuk kepercayaan terhadap GOTO dan bukan sebagai pengeluaran lagi untuk subsidi demi bersaing. Selain itu, dampak peraturan E-Commerce baru akan berdampak positif bagi Tokopedia dan Shopee, dan lanskap persaingan dalam segmen layanan on-demand services (ODS) telah meningkat dalam 1-2 tahun terakhir.




Reponsive Ads